Minggu, 29 Agustus 2010

Imam Fasiq

Bagaimana hukum berjamaah dengan imam yang fasiq ?

Bagaimana pula hukum mengangkatnya sebagai imam rawatib ?

Berjamaah dengan orang yang fasiq hukumnya boleh. Sedang pengangkatannya tidak boleh.

وَسَادِسُهَا (مَنْ تُكْرَهُ إِمَامَتُهُ) مَعَ جَوَازِهَا (وَهُوَ الْفَاسِقُ وَالْمُبْتَدِعُ

إِنْ لَمْ يَكْفُرْ بِبِدْعَتِهِ وَغَيْرُهُمَا) [هامش الشرقاوي1/246 – 247]

Bagian keenam adalah orang yang makruh menjadi imam meskipun boleh, yaitu orang fasiq (orang yang melakukan dosa besar atau melanggengkan dosa kecil namun kebaikan-nya tidak seimbang dengan keburukannya), orang yang berbuat bid’ah namun bid’ahnya tidak sampai menyebabkan ia kufur, dan selain mereka berdua.” (Hamisy al-Syarqawi I/246-247)

وَلاَ يَجُوْزُ لأَحَدٍ مِنْ وُلاَةِ اْلأُمُوْرِ نَصْبُ إِمَامٍ فَاسِقٍ لِلصَّلَوَاتِ وَإِنْ صَحَّحْنَا الصَّلاَةَ خَلْفَهُ [الشرقاوي 1/247]

“Tidak boleh bagi pemegang urusan mengangkat orang fasiq menjadi imam berbagai shalat sekalipun sah berjamaah dibelakangnya.” (Al-Syarqawi I/247)

 Sahkah shalatnya orang yang terkantuk-kantuk ?

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Web Host